Masjid Kubah Emas benar-benar terbuat dari emas. Masjid ini dibuat dari emas seberat dua puluh dua karata yang dimana menjadi daya tarik dari masjid ini. Selain itu, masjid ini juga sangat megah sehingga manyak turis yang berbondong-bondong untuk melihat masjid ini. Bangunan yang indah dan megah yang terbuat dari emas membuat para turis tertarik untuk melihatnya secara langsung. Pendiri masjid ini bernama Hajah Dian Djuariah Maimun Al Rasyid. Sebenarnya dulu masjid ini bukan bernama Kubah Emas malainkan Masjid Dian Al Mahri. Nama tersebut diambil dari nama sang pendiri masjid. Namun lebih sering masjid kubuh emas karena bangunan masjid ini yang terbuat dari emas sebanyak dua puluh dua karat. Banyak turus yang berdatangan karena ingin melihat kebenaran tentang masjid yang dibuat dari emas tersebut dan dibuat takjub oleh kemegahannya. Masjid ini memiliki empat kubuh kecil dan satu kubuh utama.
Desain interior masjid kubah emas yang megah ini didesain sendiri oleh pendirinya yang terinspirasi dari masjid timur tengah yang cantik dan indah serta megah. Masjid ini pertama kali dibuka pada tanggal tiga puluh satu Desember dua ribu enam, yang pertepatan pada saat Idul Adha. Banyak turis dan wisatawan yang menjadikan masjid ini sebagai salah satu tempas destinasi wisata yang wajib dikunjungi. Keindahan dan kemegahan masjid ini memang sudah tidak diragukan lagi. Dengan emas yang mengelilingi bangunan ini membuat kesan tersendiri di mata pengunjungnya.
Sang pendiri masjid kubuh emas sudah meninggal dan di kuburkan di kubuh emas. Dian pendiri masjid emas meninggal pada tanggal dua puluh Sembilan Maret dua ribu Sembilan belas, pada usianya yang ketujuh puluh tahun. Dian meninggalkan suami, anak serta cucu-cucunya karena terserang infeksi paru-paru. Sebelum dia menutup matanya, dia berpesan kepada anaknya bahwa dirinya ingin dimakamkan di kubuh emas sebagai tempat peristirahatan terakhirnya di dunia yang fana ini. Banyak juga para wisatawan dan turis yang sering mengunjungi makam Dian saat mengunjungi masjid kubuh emas.