Apa Saja Faktor-faktor yang Mempengaruhi K3

 

Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan salah satu aspek penting dalam bekerja. Mengapa penting? Jika tempat kerja aman dan sehat, setiap orang dapat melanjutkan pekerjaan mereka dengan efektif dan efisien. Namun sebaliknya, bila tempat kerja tidak terorganisir dengan baik  dan masih terdapat banyak menimbulkan kecelakaan, penyakit dan bahaya akibat kerja (PAK) pun tidak terhindarkan. Pada akhirnya akan korban jiwa, kerugian materi bagi pekerja dan pengusaha, mengganggu proses produksi, dan merusak lingkungan. Kesehatan kerja adalah segala hal yang berkaitan dengan program kesehatan untuk para karyawan atau tenaga kerja. Bila kesehatan tenaga kerja dapat terjaga dengan baik, perusahaan akan mempunyai sumber daya manusia yang sehat, jarang absen, dan bekerja dengan lebih produktif.

Setiap orang lain yang ada di tempat kerja juga perlu mendapatkan jaminan atas keselamatannya. Juga di dalam Undang-undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Pasal 86 ayat (1) huruf a menyatakan hal serupa. Setiap pekerja atau buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas keselamatan dan kesehatan kerja.

Aspek-aspek Dalam K3

Kesehatan dan keselamatan  kerja (K3) tidak  bisa dipisahkan dari proses produksi suatu perusahaan, baik jasa maupun industri. Setiap orang yang bekerja di suatu perusahaan dianggap memiliki risiko kecelakaan kerja. Karena itu, pada setiap pemberi kerja wajib memperhatikan dan menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja. Pentingnya penerapan keselamatan dan kesehatan kerja ini juga telah dibahas oleh badan buruh internasional, yakni International Labour Organization (ILO).

Secara umum, keselamatan dan kesehatan kerja adalah perlindungan yang wajib diberikan oleh pihak pemberi kerja kepada karyawannya. Dalam situs Prodia OHI dijelaskan, K3 merupakan salah satu upaya untuk menciptakan tempat kerja yang sehat, aman dan bebas dari pencemaran lingkungan, sehingga dapat mengurangi dan atau bebas dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang pada akhirnya dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja.

Keselamatan kerja adalah kondisi yang kondusif dan aman dalam lingkungan kerja. Dalam situs Cermati dijelaskan, bahwa aspek keselamatan kerja mencakup perlindungan akan risiko terjadinya penderitaan, kerusakan, hingga kerugian di tempat kerja. Keselamatan kerja dapat diwujudkan dengan bekerja dan menggunakan alat kerja sesuai standar operasional prosedur (SOP) yang berlaku, serta menjaga tempat kerja agar memiliki potensi bahaya yang minim.

Inilah Faktor Mempengaruhi K3

Dalam penerapannya, terdapat factor-faktor yang mempengaruhi K3 itu sendiri. Berikut ini merupakan beberapa ulasan mengenai Faktor-faktor yang mempengaruhi keselamatan dan kesehatan kerja karyawan. Pertama, Beban kerja, baik fisik, mental, maupun sosial. Oleh karena itu, pemberi kerja atau para jajaran pemimpin perusahaan perlu mengupayakan adanya penempatan pekerja agar sesuai dengan kemampuan tiap pekerja. Kedua, Kapasitas kerja yang bisa jadi berbeda-beda antar karyawan satu sama lainnya. Kapasitas kerja tiap karyawan umumnya tergantung latar belakang pendidikan, kesegaran jasmani, ukuran tubuh, keterampilan dan keadaan gizi tiap karyawan.

Mengutip dari situs website prodia OHI, terdapat beberapa factor yang melatarbelakangi kecelakaan kerja secara umum. Umumnya terdapat dua factor, Kondisi berbahaya (unsafe condition), yaitu merupakan kondisi dimana tidak amannya dari peralatan/media elektronik, lingkungan kerja, bahan,sifat pekerjaan,  proses kerja dan cara kerja. Selain itu juga factor perbuatan berbahaya (unsafe act), yaitu perbuatan berbahaya dari manusia itu sendiri, yang dapat terjadi diantaranya karena kurangnya pengetahuan dan keterampilan dari para tenaga kerja ataupun para pelaksana.