Pada saat mengandung, ibu hamil bisa saja mengalami kecemasan dan kekhawatiran berlebih. Hal tersebut menyebabkan ibu hamil mengalami stress yang tidak bagus untuk janin. Perlu diketahui bahwa ada beberapa bahaya janin jika ibu stres.
Perkembangan janin terjadi sangat pesat pada usia kehamilan trimester pertama. Namun apabila si ibu mengalami stres, perkembangan otak janin tersebut akan terhambat. Stress saat hamil dapat meningkatkan risiko janin tidak sehat hingga masalah perilaku anak di masa dewasanya.
Perkembangan otak janin yang terhambat karena stres yang berlebihan dapat berisiko menurunkan IQ janin. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa apabila seorang ibu terlalu stress saat mengandung, anaknya cenderung memiliki IQ yang lebih rendah dibanding ibu yang dapat mengelola stres dengan baik.
Ibu hamil sebaiknya dapat mengontrol tingkat stres karena bahaya janin jika ibu stres akan meningkatkan risiko kelahiran prematur. Jika seorang ibu mengalami stres yang berlebihan, tubuh mengeluarkan hormon katekolamin yang dapat memicu kontraksi pada otot rahim dan bayi lahir prematur.
Selain kelahiran prematur, stres ibu hamil juga tidak baik karena risiko bayi berat lahir rendah akan lebih tinggi. Penyerapan nutrisi saat hamil akan terganggu apabila ibu stres. Hal tersebut berakibat pada perkembangan janin. Stres dapat memicu bayi berat lahir rendah di bawah 2.500 gram.
Stres pada ibu hamil juga bisa meningkatkan risiko ibu mengalami preeklamsia. Kondisi tersebut biasanya ditandai dengan pembengkakan kaki dan tangan karena peningkatan protein dalam urin. Tidak hanya berbahaya bagi ibu hamil, kondisi tersebut dapat berakibat fatal pada janin apabila tidak segera ditangani.
Ibu yang stres juga bisa membahayakan janin karena dapat meningkatkan risiko infeksi pada tubuh. Apabila terjadi peningkatan hormon tes, ibu hamil dapat mengalami penurunan sistem imun. Hal tersebut membuat virus dan bakteri dapat dengan mudah menyerang tubuh dan berpengaruh pada janin.
Itulah beberapa bahaya janin jika ibu stres yang perlu diketahui. Ibu hamil sangat disarankan untuk bisa mengelola stres. Apabila ada sesuatu hal yang terlalu dikhawatirkan, ibu hamil dapat berkonsultasi ke dokter kandungan maupun suami untuk mencari solusinya.