Bagi kaum muslim, tidak mengenal nama Khadijah binti Khuwailid adalah hal yang tidak lumrah. Pasalnya, salah satu wanita yang oleh Allah dijamin masuk surga tersebut tidak hanya seorang istri Rasulullah, melainkan juga seorang pebisnis ulung yang kekayaannya sangat besar. Sukses membangun kerajaan bisnisnya, Khadijah hidup sebagai wanita kaya namun tetap sederhana hingga akhirnya dipersunting oleh Nabi Muhammad SAW. Lalu, bagaimanakah kira-kira kisah hidup Siti Khadijah dalam membangun karirnya? Bagaimana pula bisnis terhormat ala Sayyidah Khadijah untuk bisa ditiru? Yuk, ikuti ulasannya dibawah ini!
Apakah Bisnis Khadijah?
Sebagai seorang wanita karir, Khadijah merupakan pebisnis sukses yang tidak hanya satu atau dua tahun bergelut di dalamnya. Disinggung oleh Khoirul Amru Harahap dalam bukunya, ternyata Khadijah memang lahir dari keluarga pedagang. Sang Ayah, Khuwailid bin Asad, tidak hanya orang yang disegani di kaum Quraisy, melainkan juga pebisnis sukses yang kekayaannya melimpah ruah. Bisa dibayangkan dong waktu itu betapa banyak net worth yang dimiliki istri Rasulullah ini. Namun kendati tumbuh dalam lingkungan Quraisy, Khuwailid selalu baik kepada sesama dan menolong mereka yang membutuhkan. Maka tidak heran jika Khadijah tumbuh sebagai pedagang yang baik hati dan selalu berbagi kepada yang lainnya.
Dalam memulai bisnisnya, Khadijah mendapat modal dari sang ayah. Modal tersebut juga bertambah kala suaminya meninggal dengan limpahan kekayaan yang begitu besar untuknya. Sebagai seorang pemilik modal, Khadijah memilih tidak menjalankan usahanya sendiri, melainkan hanya menyediakan barang dan menggunakan jasa orang lain dalam menjajakan produknya. Tidak hanya membuka lapangan pekerjaan, Khadijah juga menerapkan sistem bagi hasil kepada mereka yang dipekerjakan.
Rahasia Sukses Berbisnis ala Khadijah
Berkat kepiawaiannya mengelola sumber dana, bisnis Khadijah berkembang pesat. Apalagi didukung oleh bakat berdagangnya sejak kecil. Namun tentu dalam berdagang, Khadijah juga menerapkan berbagai strategi dan trik-trik yang mampu membuat usahanya membesar. Lalu, kira-kira apa sih rahasia sukses berbisnis ala Khadijah?
- Kelola Mentalitas Usaha dengan Baik
Bisnis adalah bisnis, namun jangan sampai kamu menghalalkan segala cara dalam menjalankannya. Daripada menimbun harta, melakukan monopoli, dan membiarkan pedagang lain tidak produktif, alangkah lebih baik kamu mengikuti Khadijah dalam mengelola modalnya. Khadijah selalu membiarkan roda bisnisnya berputar tanpa menutup rejeki pedagang lain. Meski modalnya banyak, Khadijah juga tidak serta merta seenaknya sendiri. Ia berlaku baik kepada semua orang. Selain menjaga relasi, sikapnya ini juga membuat usahanya lebih dikenal dan disukai.
- Bermain Insting dan Logika
Tidak perlu muluk-muluk, berdagang bisa dilakukan dengan insting dan logika. Tanpa mengandalkan latar belakang pendidikan atau apapun, Khadijah lebih memilih pegawai yang dapat memegang kepercayaannya. Salah satu contohnya adalah sikapnya kepada Nabi Muhammad. Ia memilih Nabi yang termasuk pegawai baru untuk menjadi pimpinan dalam perjalanan berdagang ke berbagai negara. Selain bermain insting, Khadijah rupanya juga pasti sudah memperhitungkan berbagai resiko berdagang yang akan ia alami. Tentunya hal ini tidak bisa serta-merta didapatkan. Khadijah yang sudah tumbuh sejak kecil dalam lingkungan pedagang tentu sudah mengasah instingnya dengan baik. Jam terbang inilah yang sudah menempanya dan mengantarkannya menjadi seorang pengusaha sukses pada zamannya.
- Sistem Upah dan Bagi Hasil
Alih-alih hanya menggaji karyawan secara tetap tanpa mengembangkan bisnisnya, Khadijah memilih juga menggunakan sistem bagi hasil. Bagaimana perbedaan kedua sistem ini?
Disinggung Harahap, sistem upah digunakan Khadijah kala ia membelanjakan modal untuk barang dagangan dan merekrut karyawan untuk menjualkannya. Pasalnya selain Makkah, lahan bisnisnya juga besar di Yaman dan Syam. Salah satu contoh karyawan Khadijah adalah Abu Thalib, paman Nabi SAW. Upah Khadijah berikan dari hasil laba yang ia peroleh selama berjualan.
Sementara itu, sistem bagi hasil adalah sistem seperti mitra kerja. Jadi, Khadijah tidak membeli barang dagangan dan merekrut orang untuk berjualan, melainkan ia berinvestasi pada jualan orang lain. Khadijah memilih seorang mitra, mendanainya dengan apa yang disebut modal, lalu nantinya apabila usaha orang tersebut sudah berkembang, Khadijah akan diberi imbalan berupa bagi hasil atas kesepakatan. Salah satu contoh penerapan sistem ini menurut Harahap adalah kala ia berinvestasi di usaha sang Ayah dan juga kala ia meminta Nabi Muhammad untuk berekspansi ke luar Makkah.
- Beriman dan Selalu Berpegang pada Kebenaran
Meski kala mengembangkan bisnisnya ia belum masuk Islam, namun Khadijah sudah memiliki iman Tauhid yang dipegangnya teguh. Ia juga tidak mau berdagang dengan cara yang tidak baik. Baginya, bisnis adalah jalan hidup yang tidak bisa ia tempuh diatas cara-cara kotor yang nantinya merugikan. Itulah mengapa Khadijah selalu sukses berbisnis. Pasalnya, ia dipenuhi oleh prasangka baik dan keyakinan hati yang membuatnya mampu menjadi entrepreneur sukses.
- Berbagi Kepada Sesama
Seperti yang Allah katakan, bersedekah tidak akan membuat harta kita berkurang. Justru harta kita akan bertambah. Itulah mengapa menyisihkan sebagian harta kita untuk mereka yang memerlukan dirasa menjadi salah satu tips bisnis sukses. Khadijah pun melakukannya. Selain karena memang jiwa sosialnya yang tinggi, Khadijah sudah dididik sejak kecil oleh sang Ayah agar selalu berbagi.
Demikian ulasan kali ini tentang bisnis terhormat ala Sayyidah Khadijah. Semoga bermanfaat.